Jumat, 29 Oktober 2010

Sampling dan Aliasing pada Sinyal Kontinyu

Proses sampling adalah proses pencuplikan nilai dari suatu sinyal kontinyu, dimana terdapat nilai pada setiap waktu (waktu yang digunakan adalah waktu analog), dimana nilainya tertentu untuk setiap waktu tertentu (waktu yang digunakan adalah waktu domain digital).

clip_image009

clip_image002 adalah sinyal inputan yang disampling dengan sampling rate clip_image006, yang menghasilkan clip_image004.
clip_image004[1] sendiri masih dalam bentuk analog. Dari bentuk analog ini, dikkonversi menuju bentuk waktu diskret dengan converter. Impuls train clip_image004[2] adalah sinyal kontinyu yang mempunyai nilai tak nol pada t=nT dengan n adalah bilangan bulat (integer).

clip_image011

Bila dihubungkan dengan Transformasi Fourier, tiap clip_image002[1] memiliki hasil transformasi berupa clip_image013, yang memiliki spectrum dari waktu clip_image015, dimana clip_image017 adalah domain waktu diskret. Setiap clip_image006[1], memiliki hasil transformasi berupa clip_image019. Setiap clip_image004[3], memiliki hasil transformasi berupa clip_image021, dimana terdapat spectrum untuk setiap clip_image021[1].

Dalam proses sampling ini terkadang terjadi aliasing. Aliasing adalah kondisi dimana spectrum untuk tiap clip_image021[2] pada tiap clip_image023 saling bertumpuk satu dengan yang lain.

 
clip_image025

Untuk mencegah aliasing, maka frekuensi sampling di atur sehingga mencapai 2 kali frekuensi maksimum pada clip_image002[2]. Makin besar frekuensi samplingnya, maka sinyal terhindar dari aliasing. Pada image, aliasing membuat sebuah gambar menjadi kasar, seperti yang ditunjukan gambar dibawah.

clip_image027

Oleh sebab itu, digunakan anti aliasing untuk memperhalus garis kasar pada tepi gambar.

clip_image029

Vincent E. Pradhana

2208100076

1 komentar: